Jumat, 14 Februari 2014

Film Drama Yang Kasih Banyak Pesan

Sebenernya film ini udah lama sih gue tonton kira2 taon lalu kisaran bulan januari atau februari gitu dec tapi yang gue inget gue nonton film ini pas banget lagi pusing pusingnya nyusun skripsi. Karena beban skripsi yang bener2 bebanin pikiran gue serasa bawa karung beras di atas kepala kemana-mana (yang ini lebay... xD) jadi waktu itu gue tengah malem abis ngetik skripsi gue yang blm juga kelar2 jadi gue iseng aja tuh searching di si mbah gugel klo ga salah inget waktu itu gue search pake keyward "film komedi asia terbaik", setelah muncul tuh berderet deret di layar monitor jadi gue pilah pilah akhrinya gue buka salah satu link dan muncul judul film "Crazy Little Think Called Love". Nah karena gue liat judulnya rada aneh dan waktu itu gue pikir ini film pasti film drama, dan langsung aja tuh gue iseng search tentang filmnya. Ternyata bener itu film drama tapi drama komedi dari thailand katanya tulisan yang gue baca dari blog-blog orang.

Waktu itu gue niatnya cari film komedi sih maksudnya biar bisa ngeringanin pikiran gue yang dibuat pusing sama si skripsi. Tapi berhubung nggak mau ribet jadi gue coba aja tuh buat download filmnya. Sambil gue download itu film sementara gue coba sibukin diri buat ke dapur bikin kopi lagi karena kopi yang tadi nemenin ngetik skripsi udah abis.

Kira2 setengah jam downloadan udah selesai dan gue mulai duduk manis dan nonton.
Nah sekarang gue coba ceritain sedikit sinopsis dari film tersebut. Sebenernya alur ceritanya klasik sih kaya cerita cinta pada umumnya tapi gue kagum sama si pembuat film yang bisa ngemas cerita klasik ini jadi sesuatu yang bisa dikata "wah","fresh", dan "Menginspirasi" itu menurut pendapat gue loh. Gue yang notabene nggak demen sama film drama aja bisa dibuat hanyut sama cerita dalam film. Mungkin karena setting film yang dibuat menurut gue ciamik dan apa adanya.

Back to the topic, nah kan gue jadi ngalor ngidul kan tadinya gue mau ceritain sinopsisnya. hehehe 

Okey jadi film ini nyeritain kisah cinta antara Nam nama karakter si cewek dan shone nama karakter si cowok. Jadi ceritanya Nam jatuh cinta sama kakak kelasnya (shone) dan karakter Nam digambarkan bukan cewek yang menarik, bisa dibilang cewek jelek, item, kumel dan nggak berprestasi di sekolah. So karena kekurangannya itu Nam coba perjuangin cintanya dengan coba merubah dirinya menjadi lebih baik biar dapet perhatian dari Shone. Nah mungkin sebagian dari kalian setelah baca ini mikir "kenapa harus merubah diri bukannya cinta itu harus terima apa adanya".

Tapi dari situ lah yang menurut gue menarik, pendapat tentang klo cinta harus terima apa adanya sih emang bener dan gue juga pasti setuju. Tapi di film ini nunjukin perjuangan Nam buat ngerubah dirinya jadi lebih baik, lebih cantik, dan lebih pinter cuma pengen dan berharap kalo Shone tau dia itu ada. Nam ngelakuin hal2 mulai dari yang aneh sampe yang sweet. Nah kalimat yang gue demen dari Nam yaitu gini "Dia (shone) membuatku melihat cinta dengan cara yang baik, dia seperti kekuatan yang menyemangatiku untuk lebih baik dan lebih baik lagi". Dari kalimat itu yang menurut gue nggak selamanya ngerubah diri untuk orang yang kita sayangi itu buruk. Dan biar lebih ngerti dan paham sama maksud gue dan mungkin ada yang jadi penasaran mending langsung aja dec tonton filmnya.

Buat yang penasaran pengen nonton bisa di download DISINI dan Subtitle 


Sabtu, 08 Februari 2014

Trip Pertama ke Negeri Orang Demi MOTOGP (Malaysia)



            MOTOGP ialah perhelatan akbar balap motor tingkat dunia yang diselenggarakan tiap tahun di negara berbeda setiap racenya, tapi sayangnya Indonesia tidak masuk agenda race sejak tahun 1997. Oleh alasannya itu maka saya dan teman-teman memilih malaysia sebagai destinasi untuk kami menonton MOTOGP. Perjalanan ke malaysia ini adalah menjadi pengalaman pertama untuk saya dan teman-teman melakukan traveling ke luar negeri. Walau persiapan kami yang singkat karena sebagian besar dari kami sebelum keberangkatan disibukkan dalam menyusun tugas akhir kuliah kami. Tetapi kami dibantu oleh salah seorang teman kami yang biasa melakukan traveling ke luar negeri memberikan tips dan membantu kami mempersiapkan apa saja yang diperlukan dalam perjalan kami,itu pun masih ada yang terlewat saat charger kamera kami tertinggal dan harus menunggu teman kami mengantarnya di bandara yang berakibat kita hampr tertinggal pesawat apalagi ditambah saat melewati pemeriksaan barang bawaan saat satu teman ada yang kelebihan cairan diransel bawaannya dan kacaunya ranselnya diberi gembok membuat kami kelimpungan mencari kuncinya di sela-sela tas, itu menjadi tragedi unik dan bikin kami panik saat itu. Oke back to the topic,  karena kami menggunakan penerbangan murah AIR ASIA sehingga kami mendarat di malaysia melewati LCCT (Low Cost Carrier Terminal) bandara ini memang dikhususkan untuk penerbangan dengan biaya murah, walau diperuntukan untuk biaya murah tapi bandara ini culup terbilang besar. Dari LCCT kami berencana ingin langsung ke Hotel Nilai yang telah kami booking sebelumnya dan kami memutuskan menggunakan taxi untuk memudahkan kami menemukan lokasi hotelnya dengan biaya RM 100 padahal bila kita tempuh menggunakan bus dari LCCT hanya RM 3.00 perorang, tapi ini kami anggap sebagai pembelajaran untuk kami. Sesampainya di hotel nilai ternyata penjaga hotel adalah orang india dan kami sempat takut dan khawatir karena meraka terlihat seram dan garang. Hahaha... Memang untuk daerah nilai adalah daerah yang dihuni orang kebanyakan orang india dan daerah ini terlihat lengang karena bukan termasuk daerah kota yang ramai oleh orang atau banyak gedung-gedung bertingkat lebih tepatnya seperti desa dan daerah ini kami pilih karena dekat dengan sirkuit dan harga hotel yang lumayan murah. Hari pertama di malaysia kami hanya diam di hotel karena waktu itu turun hujan jadi kami sepakat untuk melewatkan 1 hari acara di sepang dengan alasan sesi free practice masih diadakan dihari berikutnya. Tapi saat sore ternyata langit cerah akhirnya kita putuskan untuk jalan-jalan. Saat itu kami pikir akan sayang kalau hanya di habiskan diam di kamar hotel jadi kami  pergi ke India Town yang ada di KLIA sebenarnya kami berniat untuk ke Kualalumpur hanya saja saat sampai di KLIA sudah cukup malam dan bus untuk kembali ke LCCT hanya sampai jam 11 malam sehingga kami putuskan untuk jalan-jalan di sekitar KLIA dan kebetulan ada India Town di dekat KLIA. Kesempatan ini tidak kita lewatkan untuk makan makanan khas orang india waktu itu kami mencoba nasi briyani dan roti canai. Untuk  menuju KLIA kita harus naik 2 kali bus dari nilai ke LCCT dengan ongkos RM 3 dan dari LCCT ke KLIA RM10.



Suasana saat di daerah India Town

          Hari kedua di nilai dan kami akan ke sirkuit sepang sesuai rencana, pagi-pagi sekali kami berjalan dari hotel ke pool bus untuk menuju ke sirkut sepang biasanya bila ada race di sirkuit sepang ada bus yang dikhususkan untuk melewati sirkuit sepang, di pool kami kembali makan roti canai untuk sarapan sambil menunggu bus datang. Karena daerah ini didominasi oleh orang-orang india sehingga sangat sering kita jumpai makanan-makanan khas india disini seperti roti canai dan nasi briyani, kedua makanan ini lumayan ramah untuk lidah orang Indonesia seperti kita ini karena masakannya menggunakan banyak rempah-rempah seperti makanan Indonesia kebanyakan. Selesai sarapan kita langsung menuju ke tempat tunggu bus ternyata banyak wisatawan yang kebetulan berniat nonton MOTOGP seperti kami juga dan kami juga bertemu beberapa orang Indonesia yang sengaja datang dari Indonesia untuk menonton dan yang kebetulan bekerja sebagai TKI di sana. Perjalanan saat menuju sepang sedikit terhambat karena kemacetan karena menumpuknya kendaraan yang akan menuju ke sirkuit. Setelah sampai di sirkuit sepang kita berjalan lumayan jauh dari mulai turun dari bus menuju sirkuit, saat kami jalan kami melewati sirkuit Go-Kart dan kami juga tidak lupa untuk  menyempatkan diri  berfoto dengan background yang bertuliskan “Sepang Circuit” sebagai kenang-kenangan dan juga bukti bahwa kita pernah menonton MOTOGP di sepang. Hehehe sesampainya di pintu masuk awal sirkuit kami masuk ke MALL AREA dan kami disuguhkan dengan stand-stand yang menjual berbagai pernak pernik MOTOGP. Kami langsung menuju ke ticket counter untuk menukarkan tiket online kita dengan tiket asli MOTOGP di tempat ini kita bisa melihat orang lalu lalang, untuk sekedar bertanya untuk mendapat informasi atau mengambil selebaran untuk petunjuk mereka selama di sirkuit. Di counter ini juga terdapat fasilitas mesin ATM untuk membantu para pengunjung mendapatkan uang cash.


 Saat di Counter Ticket

Saat sampai loket tiket untuk masuk ke sirkuit kami sangat bersemangat saat bisa mendengar deru mesin motor yang sangat keras sehingga tanpa sadar kami semua berlari kecil untuk bisa melihat langsung motor mengebut di sirkuit, saat sampai di bangku penonton sudah sangat ramai dengan orang orang pecinta MOTOGP walau terlihat masih lengang dengan msh banyak bangku yang masih kosong mungkin ini karena saat itu masih sesi free practice sedangkan race sesungguhnya baru akan diadakan di hari keesokannya. Saat menonton MOTOGP dianjurkan para penonton menggunakan ear-plug untuk melindungi telinga kita dari bisingnya suara mesin motor yang bisa membuat telinga sakit. Di sirkuit sangat meriah seperti saat rider idola siap-siap untuk memacu motornya, apalagi saat Valentino Rossi tampil banyak sekali yang berteriak memanggil namanya dan bertepuk tangan sebagai tanda dukungan. Saya pun ikut berteriak dan memanggil namanya karena sejak kecil Rossi adalah pembalap MOTOGP idola saya dan bisa melihatnya langsung dalam balapan adalah hal yang saya impikan sejak kecil, bisa dibilang Dream come true dech gitu. :D hahahaha.... Kesokan harinya saat race kami banyak bertemu orang-orang dari berbagai negara dan juga nggak ketinggalan ternyata banyak fanbase dari Indonesia yang datang dan kami tidak melewatkannya dengan mengabadikan untu berfoto bersama dengan mereka. Race berjalan seru walau saat itu rider idola saya Valentino Rossi tidak naik podium tapi kami sangat terhibur sehingga ada keinginan dari kami bisa menonton lagi di tahun depan.

Foto bareng fans Rossi dari Italy

Foto bareng Valentino Rossi Fans Club Indonesia

 
Foto bareng Rossifumi Malaysia



         Hari berikutnya setelah race MOTOP kita masih punya waktu satu hari lagi di malaysia jadi kami  berniat untuk ke Kuala lumpur yang sempat tertunda di hari pertama  karena hujan. Di Kuala lumpur kami mencoba armada publik seperti monorail aji mumpung karena di Indonesia baru rencana dibuat alias belum ada. Hehehehe :P Tujuan pertama saat itu adalah ke menara petronas untuk sekedar jalan-jalan dan foto-foto sekalian kami juga mampir ke mall yang terdapat di gedung petronas tersebut untuk mencari sepatu nike titipan teman karena di Indonesia belum ada dan ternyata di Malaysia pun juga tidak ada. Lalu kami melanjutkan jalan-jalan kami ke alor street karena penasaran yang katanya banyak kuliner enak disana tapi sesampainya di sana masih sore dan kami pikir alor street masih sepi karena dari informasi yang kami dapat kalau alor street hanya buka saat malam jadi kami memutuskan untuk mencari oleh-oleh terlebih dahulu di bukit bintang yang tidak jauh dari alor street. Sehabis kita mendapatkan oleh-oleh untuk orang-orang tercinta di tanah air langsung kami menuju ke alor street untuk berburu kuliner, dengan semangat 45 kami melangkah menuju alor street karena sudah merasa sangat lapar apa lagi setelah mondar mondir cari oleh-oleh. Setibanya di alor street terhampar tempat makan dan jajanan yang bederet di jalan tersebut dan kami memilih jajan yang dijual menggunakan bak mobil yang menjual berbagai makanan mentah yang dimasak sendiri bisa memilih di rebus atau digoreng sesuai selera. Penjualnya pun ramah dan kami saling tegur sapa dan berbincang karena saat itu kebetulan cuma kami pembelinya saat itu. Ternyata benar kata orang disini surganya makanan dan jajanan dan kami sangat menikmatinya.
 


Saat di depan Menara Petronas (Twin Tower)

 
Di dalam Menara Petronos


 
Saat berada di Alor Street